Menyikat gigi dua kali sehari dan memeriksakan gigi ke dokter setiap enam bulan sekali, sudah jadi prosedur standar dalam merawat kesehatan gigi. Untuk menjaga kesehatan gigi, Anda juga perlu mengonsumsi sejumlah makanan yang memiliki kandungan yang baik bagi organ penggigit ini.

Memang, makanan punya andil besar terhadap masalah yang timbul pada gigi dan gusi Anda. Tapi, makanan juga bisa membuat gigi dan gusi makin sehat terawat. Namun Anda perlu berhati-hati, tidak semua makanan dapat menyehatkan gigi.

Saat gula atau tepung di mulut Anda bertemu dengan bakteri penyebab plak, terjadi reaksi asam sekurang-kurangnya 20 menit setelah Anda selesai makan. Reaksi ini dapat merusak enamel di permukaan gigi dan memproduksi toxin yang menyerang gusi dan tulang penopang gigi.


Berikut beberapa makanan yang baik untuk gigi :

1. Teh Hijau

Teh hijau memiliki senyawa yang sangat bermanfaat bagi gigi, antioksidan alaminya mencegah plak terakumulasi sehingga mengurangi resiko gigi berlubang dan bau mulut. Beberapa jenis teh hijau bahkan mengandung fluoride yang dapat melindungi gigi dari kerusakan.

2. Produk susu dan yogurt rendah lemak dan gula

Susu dan yogurt selain minuman sehat dapat membantu mengurangi resiko erosi pada gigi karena kaya kalsium.

3. Keju

Keju adalah produk turunan dari susu yang memiliki manfaat yang signifikan karena mengandung fosfat dan kalsium. Selain itu keju membantu menyeimbangkan tingkat keasaman atau pH dalam mulut, menghasilkan air liur yang lebih banyak dan membangun kembali enamel gigi, serta membunuh bakteria penyebab gigi berlubang dan penyakit gusi.

4. Buah-buahan Sumber Vitamin C

Buah yang dimakan mentah dapat mengurangi plak dan memijat gusi Anda. Pilihlah buah-buahan yang kaya vitamin C, karena jika Anda kekurangan vitamin C dapat menyebabkan gigi dan gusi lebih rentan terhadap penyakit.

5. Sayuran

Sayuran seperti brokoli, wortel, ubi jalar, dan labu kaya akan vitamin A yang baik untuk membangun enamel gigi. Akan sangat baik jika memakannya mentah.

6. Bawang Merah

Bawang kaya akan senyawa belerang yang merupakan anti bakteri yang kuat, dapat membunuh bakteri yang membahayakan gigi dan gusi. Namun memakan bawang mentah memberi efek samping, yaitu bau.

7. Seledri


Seledri adalah teman bagi para dokter gigi, mengapa? Karena makan seledri mentah akan membantu membersihkan gigi Anda dan membuat mulut memproduksi banyak air liur yang menetralkan bakteria penyebab gigi berlubang. Sayuran segar dan dikonsumsi mentah terbukti baik untuk gigi karena kaya serat dan harus dikunyah cukup lama. Gerakan mengunyah dapat membantu produksi air liur yang baik dalam proses pembersihan gigi secara natural.

8. Biji Wijen

Biji wijen yang dikombinasikan dengan roti dan bolu gulung dapat melarutkan plak serta membantu menjaga email gigi. Biji wijen yang lezat ini juga kaya kalsium yang menjaga gigi dan rahang tetap sehat.

9. Protein

Protein hewani seperti daging sapi, ayam, telur dan kalkun kaya akan fosfor, kalsium dan vitamin D. Pastikan Anda mengkonsumsi protein yang cukup setiap hari.

10. Air

Air bukanlah seperti makanan padat lainnya,  namun air juga berguna sebagai zat untuk mencegah gigi berlubang. Menjaga tubuh agar tetap terhidrasi adalah penting, untuk menjaga gigi agar tetap sehat. Bakteri lebih mudah berkembang biak dan membentuk masalah pada gigi, ketika aliran air liur mengering. Itulah salah satu yang menjadi alasan, jika pada malam hari, kita lebih rentan terhadap gigi berlubang. Air akan menyapu keasaman dan residu gula residu yang ditinggalkan oleh makanan. Berkumur air disaat mulut Anda sering, dan untuk tetap terhidrasi sepanjang hari akan menjaga gigi.

11. Pear

Buah kaya serat mampu merangsang produksi air liur, salah satunya buah pear. Dalam sebuah riset di tahun 2004, pear mengandung zat penetral asam di permukaan gigi yang kadarnya lebih tinggi dari buah-buahan lainnya, seperti pisang, apel, jeruk dan nanas.

12. Permen karet tanpa pemanis


Permen karet umumnya mengandung pemanis buatan. Bagi Anda yang gemar mengunyah permen karet namun tidak ingin gigi rusak, pilih permen karet yang mengandung bahan xylitol. Bahan pengganti gula ini baik untuk mencegah bakteri penyebab plak yang dapat merusah enamel gigi.

13. Apel


Beberapa jenis apel ada yang sangat asam, yang bisa berdampak buruk bagi gigi Anda. Tetapi jika Anda mendapatkan buah apel yang cukup netral, dengan cukup keasaman untuk memberikan rasa yang baik, itu bisa menjadi makanan yang luar biasa untuk melawan gigi berlubang. Apel sangat berserat dan dapat membantu untuk membersihkan noda yang ditinggalkan oleh makanan lain, serta kandungan airnya yang tinggi membuat air liur Anda mengalir. Meskipun dengan hanya mengunyah apel saja tidak cukup untuk menjaga gigi dalam kesehatan yang sempurna, namun apel dapat membantu untuk menangkal dampak buruk dari makan makanan kering, seperti buah kering atau biskuit.

14.  Kacang

Penelitian klinis yang telah dilakukan menunjukkan jika kacang baik untuk gigi. Hal ini karena kacang-kacangan rendah gula, serta mengandung lemak tak jenuh ganda, yang dapat membantu mencegah penyakit gusi. Banyak kacang-kacangan mengandung jumlah tinggi kalsium dan fosfor, yang dapat membantu untuk memperkuat gigi. Satu-satunya hal yang bisa lebih buruk dari kacang adalah ketika anda sedang mencoba untuk mengupas kulitnya dengan gigi Anda

15.  Salmon

Ikan salmon sarat dengan vitamin D, yang akan menjadi penting jika Anda tidak mengkonsumsi dari suplemen. Vitamin D akan membantu tubuh Anda menyerap kalsium yang dibutuhkan. Juga,  tambahan sedikit protein akan membantu untuk menyeimbangkan gula dalam diet terutama vegan.

16.  Xylitol

Xylitol adalah jenis gula yang sebenarnya baik untuk gigi  (nama kimia gula alkohol nonfermentable, yang tidak dapat digunakan oleh tubuh sebagai sumber energi). Xylitol juga ditemukan dalam beberapa makanan alami, namun kini dimasukkan juga kedalam suatu produk. Beberapa studi telah menemukan bahwa, penggunaan xilitol aman dan efektif untuk mencegah gigi berlubang. Anda bisa mendapatkan permen karet yang dipermanis dengan xylitol, di toko makanan kesehatan Anda. Ini bukanlah permen karet biasa, namun bisa berguna terutama ketika Anda tidak punya waktu untuk menyikat gigi setelah makan diluar.

 Selama ini Pasar Tradisional dipersepsikan pasar yang kumuh, kotor,  banyak sampah di mana-mana. Apabila diruntut ke belakang memang di kebanyakan pasar, jarang dijumpai tempat sampah di dalam pasar. Kalaupun ada selain jumlahnya tak memadai juga tidak memenuhi syarat sebagai tempat sampah. Karena jumlahnya terbatas, maka tidak semua gang/lorong di dalam pasar dapat dijumpai tempat sampah.

 Di banyak pasar tradisional, tempat sampah yang tersedia berbentuk keranjang dari anyaman bambu dengan dinding yang berlubang-lubang  dan terbuka, tanpa tutup. Oleh karena ada lubang-lubang,  tentunya apabila dipakai sebagai tempat sampah, maka sebagian sampah yang tercecer melalui lubang-lubang tersebut.

Di pasar-pasar tradisional lain tersedia tempat sampah dari tong plastik atau drum yang dindingnya rapat tidak berlubang, namun tidak bertutup, sehingga menimbulkan bau dan banyak lalat. Namun kondisinya sudah lebih baik dibanding tempat sampah yang berbentuk keranjang anyaman dari  bambu.

Tempat sampah yang paling ideal memenuhi syarat dan ini biasanya dijumpai di pasar-pasar tradisional yang baru saja direnovasi atau dibangun kembali. Biasanya berbentuk tong yang sengaja dibuat untuk tempat sampah. Biasanya terdiri dari dua tempat sampah tertutup, untuk sampah basah dan kering, atau tempat sampah organik dan anorganik.


Ada yang terdiri dari tiga tempat sampah yang selain untuk sampah organik dan anorganik juga untuk sampah limbah B3. Berdasarkan pengamatan penulis di berbagai Pasar Tradisional di Jawa Tengah, penggolongan jenis sampah tersebut masih sebatas tanda di tempat sampah, karena pada kenyataannya semua jenis sampah bercampur aduk. 

Tampaknya penggolongan jenis sampah ini masih sebatas keinginan untuk memenuhi salah satu kriteria Pasar Sehat, tetapi dalam pelaksanaannya belum ditindaklanjuti dengan kesiapan Sumber Daya Manusia, baik dari segi perubahan perilaku pedagang dan pengunjung pasar maupun kesiapan petugas kebersihan.

Kebanyakan mereka juga belum mengetahui penggolongan ini dan tujuannya, ini menandakan bahwa belum ada sosialisasi yang dilakukan secara berkesinambungan dalam periode yang cukup panjang. 

Selanjutnya, setelah sampah terhimpun di tempat-tempat sampah, umumnya ditampung di Tempat Penampungan Sementara (TPS) yang pada umumnya berupa kontainer yang setiap hari s/d 2 hari sekali dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Di salah satu Pasar Tradisional (Pasar Kota Boyolali) dijumpai kontainer sampah diletakkan di sebelah unit pembuatan kompos (pupuk organik), sehingga sampah yang telah dipisah-pisahkan di tempat-tempat sampah, khusus untuk sampah organik diproses dijadikan kompos.


Namun penulis pada akhir Juli 2012 mendapati bahwa unit pengolahan kompos tersebut sudah tidak beroperasi dengan alasan tidak ada petugas yang mengoperasikannya. Petugas yang pernah dilatih mengoperasikan unit pengolahan sampah ini sudah tidak bertugas di situ lagi.

Di pasar lain, pengolahan sampah menjadi kompos dilakukan dengan  menggunakan tong-tong plastik yang difungsikan sebagai komposter. Tampaknya hal ini juga tidak berjalan baik, karena sejak awal tidak dipersiapkan SDM-nya dengan serius. Aktivitas ini masih sebatas pada kegiatan yang bersifat ad-hoc dan parsial sehubungan dengan event tertentu.

Bukan sengaja ditujukan untuk program mengubah citra Pasar Tradisional menjadi lebih bersih dan nyaman. Apabila kegiatan yang bersifat ad-hoc dan parsial ini dilakukan terus menerus, maka upaya mengubah citra Pasar Tradisioanal menjadi pasar bersih dan nyaman sulit untuk diwujudkan sampai kapan pun.



Konsep sekolah kini tidak bisa lagi sekedar berbasis kompetensi akademik. Sesuai perkembangan zaman, para siswa bukan hanya dituntut pintar secara akademik, tapi juga harus peka lingkungan dan berkarakter. Konsep itulah yang seharusnya sudah mulai diantisipasi pihak sekolah.

Kunci sekolah berbasis karakter adalah penanaman tiga hal pokok pada siswa. yakni, konsep diri, perilaku, serta motivasi. Hal itu, lebih tepatnya mulai diterapkan sejak sekolah dasar (SD). Adapun cara agar ketiga hal tersebut terserap oleh siswa secara efektif adalah dengan mengintegrasikan dalam proses belajar mengajar (PBM) setiap hari di sekolah.

Contoh pelajaran Biologi, siswa jangan hanya diterangkan mengenai kenapa burung bisa terbang, tapi juga apa yang harus dan tak boleh kita lakukan pada burung. Begitu pula dalam pelajaran Sejarah, siswa tidak hanya diajari bagaimana cara menghafal, tapi juga harus dibina untuk mengetahui manfaat pelajaran itu sendiri. Siswa akan berkembang jika cara pengajarannya seperti itu. Diharapkan tanggung jawab akan muncul dari siswa.


Sosok yang paling berperan dalam penerapan konsep ini bukan hanya guru, tapi juga orang tua. Orang tua harus berperan penuh dalam penanaman bilai-nilai cinta lingkungan di rumah. Sementara guru bersikap proaktif di sekolah untuk memasukkan unsur-unsur empati dalam setiap pelajaran.

Sebenarnya banyak sekolah yang sudah menuju sekolah berbasis karakter. Namun, mereka hanya sebatas menyosialisasikan dan menjadi sisipan. Padahal, seharusnya integrasi sisipan moral harus dimasukkan dalam silabus pendidikan. Artinya, guru harus menyiapkan sedini mungkin materi-materi sisipan dalam pelajaran sebelum masuk kelas atau yang sering disebut sebagai rencana pembelajaran.

Sisipan motivasi, konsep diri, dan perilaku pada anak-anak sangat penting. Ini akan menjadikan meraka calon-calon pemimpin.

Penanaman karakter ini diharapkan bisa mengurangi problem berat yang dihadapi anak bangsa. Seperti, masalah ketidakdisiplinan, kurang empati, plagiat, tidak punya konsep diri, serta malas. Yang paling parah sifat inferiornya. Karena itu, motivasi sudah masuk top urgent. Dengan suntikan motivasi, siswa diharapkan dapat mengamalkan ilmu bukan hanya diri sendiri, tapi bisa bermanfaat bagi orang lain.




Happy Family (ilustrasi)


pepatah kuno mengatakan: apabila kita berteman dengan penjual minyak wangi, maka kita akan ikut wangi. Sedangkan berteman dengan penjual ikan, maka kita akan ikut amis. Marilah kita renungkan sejenak. Sebenarnya ungkapan tersebut sangat sesuai menggambarkan peran lingkungan dalam kehidupan kita. Lingkungan sangat menentukan proses pembentukan karakter diri seseorang. Lingkungan yang positif bisa membentuk kita menjadi pribadi berkarakter positif, sebaliknya lingkungan yang negatif dan tidak sehat bisa membentuk pribadi yang negatif pula. Lingkungan memiliki peran yang sangat penting dalam membangun karakter-karakter individu yang ada di dalamnya.

Seorang anak kecil yang terbiasa berkata kotor, tentu saja ia meniru dari sekitarnya. Anda tidak perlu jauh-jauh mencari penyebab anak tersebut suka berkata kotor. Tentu saja itu adalah hasil meniru dari lingkungannya. Untuk mengatasinya, lebih baik anda mengatasi dari sumber masalahnya. Untuk menanggulangi penyakit, jangannya anda menunggu salah satu anggota keluarga anda sakit lantas mengobatinya. Bukankah lebih baik anda mulai mengatur pola hidup sehat, sehingga penyakit tidak akan menyerang dan menjangkiti anda. Inilah yang saya maksud dengan mengatasi persoalan dari sumbernya.

Lalu, apakah sumber masalah anak kita berkata kotor? Saya yakin, anda pasti akan memerintah anak anda untuk berhenti berkata kotor, lalu kalau anak anda kembali mengulang dan tidak patuh dengan perintah anda, anda akan memukulnya. Namun, anak anda justru semakin menjadi-jadi karena ia merasa tidak diberi hak untuk mengatur dirinya sendiri. Anda tidak akan mudah meminta si anak yang terbiasa berkata kotor itu untuk berhenti berkata, sementara orang lain juga melakukan yang sama. Untuk itu, titik pemecahannya adalah dengan menciptakan lingkungan yang sehat bagi anak-anak dan individu yang tinggal di dalamnya.

Lingkungan yang berkarakter sangatlah penting bagi perkembangan individu. Lingkungan yang berkarakter adalah lingkungan yang mendukung terciptanya perwujudan nilai-nilai karakter dalam kehidupan, sepeti karakter cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya, kemandirian dan tanggung jawab, kejujuran / amanah, diplomatis, hormat dan santun, dermawan, suka tolong-menolong, gotong royong / kerjasama dan lain-lain. Karakter tersebut tidak hanya pada tahap pengenalan dan pemahaman saja, namun menjadi kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari.

Barangkali dalam benak anda terbayang betapa susahnya membentuk lingkungan yang berkarakter. Semua itu harus dimulai dari diri sendiri yang selanjutnya diteruskan dalam lingkungan keluarga. Diri sendiri harus dibenahi terlebih dahulu sebelum membenahi orang lain. Biasakan membangun pola pikir positif, melakukan kebiasaan-kebiasaan yang baik, membangun karakter diri yang pantang menyerah dan seterusnya. Dalam kehidupan sehari-hari dalam keluarga kita biasakan menerapkan nilai-nilai tersebut. Misalnya, terbiasa jujur dan terbuka pada anak, memberi kesempatan anak berpendapat dalam memutuskan bahan dekorasi rumah, mengajak anak berunding tentang tempat les sekolah, dan mengajak anak untuk ikut berbagi peran dalam menyelesaikan pekerjaan rumah tangga. Hal itu bagian dari proses membangun karakter anak. Salinglah tolong-menolong sesama anggota keluarga. Biasakan anak mengeksplor dirinya. Memberi kesempatan pada anak untuk mengambil keputusan untuk dirinya. Itu merupakan proses demokrasi dalam keluarga.

Kebiaasaan-kebiasaan positif semacam itu pada akhirnya akan diteruskan oleh si anak pada lingkungan sosial yang lebih besar, yakni di sekolah dan masyarakat. Keluarga adalah institusi pertama tempat anak membangun karakternya. Kita sebagai orang tua hendaknya menerapkan pola asuh dan pendidikan yang sehat dan baik dalam keluarga. Dengan begitu, anak-anak kita yang telah tertanam kepribadiannya akan menjadi pribadi yang menyebarkan karakter positif pada lingkungan. Di sekolah, pendidikan karakter juga hendaknya diwujudkan dalam setiap proses pembelajaran, seperti pada metode pembelajaran, muatan kurikulum, penilaian dan lain-lain.

Pernahkah anda memberi kesempatan pada anak anda meluangkan waktu untuk bermain? Atau mendorong anak anda untuk menekuni bakat dan minat yang dimilikinya. Sebenarnya kesempatan bergaul dengan sebaya merupakan proses pengembangan karakter anak. Dengan bergaul, anak akan belajar memahami dirinya dan orang lain. Dengan demikian ia akan belajar bagaimana membangun hubungan dengan orang dan lingkungannya.

Di lingkungan sekolah sebenarnya anak didik memiliki wadah untuk mengembangkan diri dan membangun karakter diri melalui kegiatan ekstrakulikuler. Pendidikan ekstrakulikuler merupakan media untuk membangun rasa tanggung jawab, kemampuan bersosialisasi dan interaksi, toleransi, bekerjasama dan lain-lain.

Namun, seiring dengan tuntutan sekolah dengan berbagai mata pelajaran dan pelatihan untuk Ujian Nasional telah menyita waktu untuk mengembangkan diri mereka. Apakah anda termasuk orangtua yang hanya mendorong anak untuk terus belajar dan mengabaikan minat dan hobi yang dimilikinya? Jika iya, cepat-cepatlah merubah cara pandang anda dan beri kesempatan anak untuk membagi waktu belajar dan bermain.

Kenyataan bahwa kesuksesan seseorang tidak hanya ditentukan oleh prestasi sekolah hendaknya kita sadari. Benar adanya bahwa kemampuan menjalin hubungan dan kecerdasan emosional sebagian besar menentukan proses pengembangan diri dan meraih keberhasilan.

Jika memang demikian, marilah kita ciptakan lingkungan yang berkarakter. Sehingga, putra-putri kita kelak akan menjadi generasi berkarakter yang tidak pantang menyerah ketika menghadapi tantangn dalam hidupnya. Dan mereka akan selalu optimis dalam meraih kesuksesan dengan bekal nilai-nilai yang telah tertanam dalam lingkungan yang berkarakter tersebut.

Iklim di bumi ini semakin panas dan banyaknya bencana terjadi. Tim peneliti dari berbagai dunia mengungkapkan, bencana alam El Nino akan terjadi lebih sering dua kali lipat. Kejadian itu dipicu makin parahnya tingkat pemanasan global di Bumi.

Dilansir American Live Wire, Senin 20 Januari 2014, para peneliti mengungkapkan temuan terkait bencana alam El Nino di Jurnal Nature Climate Change.

Dalam laporannya dikatakan El Nino akan terjadi setiap 10 tahun sekali. Berbeda dengan periode sebelumnya yang terjadi 20 tahun sekali.

Untuk diketahui, El Nino merupakan peristiwa iklim alami yang terjadi ketika suhu air di Samudera Pasifik meningkat, akibatnya pola curah hujan di wilayah itu akan semakin tinggi.

Ketua tim penelitian, Dr Wenju Cai mengungkapkan, untuk memprediksi terjadi bencana alam esktrem El Nino, tim peneliti menggunakan 20 model iklim dengan mengukur peningkatan frekuensi efek gas rumah kaca secara global.

Hutan bertambah gundul di Kalimantan (ilustrasi)
"Hasilnya, diketahui bahwa El Nino akan lebih sering terjadi. Pada periode sebelumnya El Nino hanya terjadi pada kurun waktu 20 tahun sekali. Tapi, sekarang menjadi 10 tahun sekali," kata Cai.

Biasanya, dia menjelaskan, dampak El Nino menyebabkan curah yang hujan yang sangat tinggi di wilayah Amerika Selatan hingga mengakibatkan banjir.

Sementara, untuk wilayah Asia Tenggara dan Australia akan menciptakan kekeringan dan kebakaran hutan. Termasuk Indonesia yang mempunyai hutan hujan terbesar di dunia, Borneo alias Kalimantan, dan bertambah gundul setiap tahunnya.

"Bencana alam El Nino terparah terjadi pada tahun 1997. Pada waktu itu, El Nino mengakibatkan 23.000 kematian di dunia dan menelan kerugian antara US$35 sampai US$45 miliar (Rp545 triliun)," papar Cai.

"Perubahan iklim global bukan lagi isu main-main. Penelitian ini menciptakan perhatian baru manusia. Bukan tidak mungkin, di masa depan kita akan semakin sering melihat bencana alam," kata Cai.

Jadi kita harus tahu dari laporan ini, diketahui penyebab utama dari meningkatnya kemunculan bencana El Nino di dunia adalah tingkat pemanasan global semakin tinggi.

PENGERTIAN LINGKUNGAN

Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik.

Jika kalian berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada di sekitarnya.

Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada di sekitar.

Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.

Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan.

Save earth

LINGKUNGAN HIDUP

Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di bumi.
Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.

Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
    Unsur Fisik (Abiotik)
    Unsur Hayati (Biotik)
    Unsur Sosial Budaya

1. Unsur Hayati (Biotik)
Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika kalian berada di kebun sekolah, maka lingkungan hayatinya didominasi oleh tumbuhan. Tetapi jika berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati yang dominan adalah teman-teman atau sesama manusia.

2. Unsur Sosial Budaya
Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.

3. Unsur Fisik (Abiotik)
Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayangkan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara yang dipenuhi asap? Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.



Unsur Fisik (Abiotik)KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP

Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:

1. Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam
Berbagai bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini banyak melanda Indonesia telah menimbulkan dampak rusaknya lingkungan hidup. Dahsyatnya gelombang tsunami yang memporak-porandakan bumi Serambi Mekah dan Nias, serta gempa 5 skala Ritcher yang meratakan kawasan DIY dan sekitarnya, merupakan contoh fenomena alam yang dalam sekejap mampu merubah bentuk muka bumi.
Peristiwa alam lainnya yang berdampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:


a. Letusan gunung berapi
Letusan gunung berapi terjadi karena aktivitas magma di perut bumi yang menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi.Bahaya yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara lain berupa:

    Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernafasan.
    Lava panas, merusak, dan mematikan apa pun yang dilalui.
    Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui.
    Gas yang mengandung racun.
    Material padat (batuan, kerikil, pasir), dapat menimpa perumahan, dan lain-lain.

b. Gempa bumi
Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena beberapa hal, di antaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi), terjadinya tanah turun, maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra. Manusia dapat mengukur berapa intensitas gempa, namun manusia sama sekali tidak dapat memprediksikan kapan terjadinya gempa.
Oleh karena itu, bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat dibandingkan dengan letusan gunung berapi. Pada saat gempa berlangsung terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat langsung maupun tidak langsung, di antaranya:

    Berbagai bangunan roboh.
    Tanah di permukaan bumi merekah, jalan menjadi putus.
    Tanah longsor akibat guncangan.
    Terjadi banjir, akibat rusaknya tanggul.
    Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang pasang).

c. Angin topan
Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi menuju ke kawasan bertekanan rendah.

Perbedaan tekanan udara ini terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok. Serangan angin topan bagi negara-negara di kawasan Samudra Pasifik dan Atlantik merupakan hal yang biasa terjadi. Bagi wilayah-wilayah di kawasan California, Texas, sampai di kawasan Asia seperti Korea dan Taiwan, bahaya angin topan merupakan bencana musiman. Tetapi bagi Indonesia baru dirasakan di pertengahan tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan iklim di Indonesia yang tak lain disebabkan oleh adanya gejala pemanasan global.

Bahaya angin topan bisa diprediksi melalui foto satelit yang menggambarkan keadaan atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah, dan kecepatannya. Serangan angin topan (puting beliung) dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dalam bentuk:

    Merobohkan bangunan.
    Rusaknya areal pertanian dan perkebunan.
    Membahayakan penerbangan.
    Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal.

2. Kerusakan Lingkungan Hidup karena Faktor Manusia

Manusia sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam menentukan kelestarian lingkungan hidup. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang berakal budi mampu merubah wajah dunia dari pola kehidupan sederhana sampai ke bentuk kehidupan modern seperti sekarang ini.

Namun sayang, seringkali apa yang dilakukan manusia tidak diimbangi dengan pemikiran akan masa depan kehidupan generasi berikutnya. Banyak kemajuan yang diraih oleh manusia membawa dampak buruk terhadap kelangsungan lingkungan hidup.
Beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia, antara lain:

    Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak adanya kawasan industri.
    Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan.

Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan.Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:

    Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan).
    Perburuan liar.
    Merusak hutan bakau.
    Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.
    Pembuangan sampah di sembarang tempat.
    Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS).
    Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.




 Langkah Sederhana Menghemat Energi

Perkembangan zaman dan kemampuan berfikir manusia dalam menciptakan teknologi memungkinkan kehidupa manusia menjadi mudah dan nyaman. Keberadaan alat seperti mobil, motor, lampu, televisi, kulkas, komputer dan sebagainya. Disisi lain, penggunaan yang berlebihan dan pertambahan populasi penduduk juga dapat meningkatkan kebutuhan energi.

Diperkirahan bahwa 90% pembangkit listrik bersumber dari bahan bakar minyak dan batubara. Akhir-akhir ini sudah menjadi gejala menuju krisis energi dan bahan bakar serta makin tingginya harga minyak dunia. Pada situasi demikian, hal yang sebaiknya dilkukan adalah dengan melakukan penghematan energi atau penciptaan energi alternatif yang ramah lingkungan. Apabila dilakukan penghematan energi maka kita dapat menghemat biaya dan mengurangi dampak negatif dari emisi yang dihasilkan dari penggunaan energi yang berlebihan.

ilustrasi

Berikut ini diuraikan langkah nyata sederhana dalam kehidupan sehari-hari untuk menghemat energi.

    Menggunakan lampu hemat energi misalnya lampu neon yang lebih bersifat hemat energi daripada lampu bohlem. Disiang hari dapat menggunakan penerang alami secara optima.

    Membentuk perilaku dan kebiasaan diri untuk menggunakan listrik saat diperlukan, secara bergantian, dan tidak berlebihan.

    Jika memungkinkan untuk mengeringkan pakaian secara alami di bawah sinar matahari.

    Mengefisienkan pemakaian energi di tempat anda berada.

    Pemerintah meyediakan fasilitas kendaraan umum massal secara efektif dan efisien.

    Pemerintah menyusun kebijakan dan memberikan penghargaan atau apresiasi positif atas segala upaya atau inovasi penghematan energi.

    Mensosialisasikan kegiatan-kegiatan yang bersifat menghemat energi.

    Mengembangkan dan melakukan penelitian untuk energi alternatif, misalnya energi biodiesel.

Oleh karena itu, sebaiknya kita memulai menghemat penggunaan energi di manapun kita berada, dirumah di sekolah, ditempat kerja dan di lingkungan sekitar untuk anak dan cucu kita kelak.

Popular Posts

Recent Posts